Jakarta Pada tahun 2023, inflasi berdampak signifikan pada biaya studi di luar negeri di negara-negara favorit bagi pelajar dari Indonesia, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Biaya kuliah di negara seperti Amerika Serikat dapat mencapai USD 20,000 hingga USD 60,000 per tahun, di Inggris berkisar antara £11,000 hingga £38,000 per tahun, sementara di Australia berkisar antara AU$20,000 dan AU$45,000 per tahun.
Selain itu, karena biaya hidup yang signifikan dan dipengaruhi oleh inflasi yang berkisar antara USD 10.000–USD 15.000 per tahun, orang tua memerlukan perencanaan keuangan yang matang agar dana pendidikan dapat dikelola secara optimal.
Berkaca dari hal tersebut, PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) melalui kemitraan bancassurance memperluas penawaran produk unggulannya dengan meluncurkan X-Tra Proteksi Cermat USD, yang kini tersedia secara eksklusif bagi nasabah CIMB Niaga.
Produk ini menawarkan perlindungan jiwa dwiguna dengan beragam manfaat, termasuk pengembalian premi dan perlindungan maksimal selama 10 tahun, sehingga dapat dimanfaatkan untuk perencanaan keuangan jangka panjang, salah satunya pendidikan anak di luar negeri.
Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendidikan global, semakin banyak keluarga Indonesia yang memilih untuk menyekolahkan anak-anak mereka di luar negeri. Sejak 2014, jumlah pelajar Indonesia yang belajar di luar negeri telah tumbuh sebesar 21% menurut UNESCO Institute for Statistics.
Alasan utamanya adalah kesempatan mendapatkan subjek pendidikan yang lebih variatif, pengalaman hidup di luar negeri, serta memperluas jaringan sosial. Tren ini terus tumbuh, namun biaya pendidikan luar negeri yang terus mengalami kenaikan sekitar 5-7% setiap tahunnya semakin tinggi menjadi tantangan tersendiri.