Jakarta – Pemerintah Inggris membalas Elon Musk setelah miliarder itu membuat komentar kontroversial tentang kerusuhan. Hal ini dipicu sentimen sayap kanan dan anti imigrasi yang terjadi di Inggris.
Mengutip CNBC, ditulis Kamis (8/8/2024), sejumlah kota termasuk Liverpool dan Manchester, Inggris telah mengalami kekacauan yang disertai kekerasan di jalan-jalan selama sepekan terakhir. Kelompok sayap kanan bentrok dengan polisi dan demonstran.
Pada Minggu, 4 Agustus 2024, Elon Musk membalas sebuah unggahan tentang kerusuhan di platform media sosialnya X yang dahulu bernama Twitter. “Perang saudara tidak dapat dihindari,” Pernyataan Elon Musk kemudian dikecam oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Menanggapi pertanyaan wartawan pada Senin, 5 Agustus 2024, tentang apakah Starmer setuju dengan cuitan Elon Musk. Juru bicara Perdana Menteri menuturkan, tidak ada pembenaran untuk komentar itu.
Apa yang telah kita lihat di negara ini adalah premanisme yang terorganisasi yang tidak memiliki tempat di jalan-jalan kita atau daring,” ujar Juru Bicara Resmi Starmer.
Kita berbicara tentang sekelompok kecil preman yang tidak mewakili Inggris dan sebagai tanggapan terhadapnya, kita telah melihat beberapa orang terbaik dari komunitas kita keluar untuk mengatasi kekacauan dan gangguan,” Juru bicara PM Inggris menambahkan.
Menteri Kehakiman Inggris, Heidi Alexander juga menanggapi komentar Elon Musk. Ia mengatakan, siapapun yang memiliki platform di media sosial harus berperilaku secara bertanggung jawab dengan platform itu. “Bahasa yang mengaitkan kerusuhan dengan perang saudara sama sekali tidak dapat dibenarkan,” ia menambahkan.