Jakarta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Anindya Bakrie, mengatakan pertemuannya dengan Ketua Umum Kadin Indonesia 2021-2026 Arsjad Rasjid pada 27 September kemarin merupakan suatu kebetulan.
Pasalnya, Anindya Bakrie kala itu tengah menjalankan agenda silaturahmi keliling ke beberapa menteri. Mulai dari Menteri Investasi/Kepala BKPM, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, hingga Menteri ATR/BPN.
Jadi semuanya itu tentu kita juga lanjutkan dengan Menteri ESDM (Bahlil Lahadalia). Dan apalagi kebetulan di situ juga ada sahabat saya, pak Arsjad, kata Anindya Bakrie di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Sabtu (28/9/2024).
Dalam pertemuan dengan Arsjad Rasjid dan Bahlil Lahadalia tersebut, Anin mengaku tak ingin memperpanjang kisruh Kadin. Kita bersepakat dan selalu lah Kadin musti kompak, musti solid, musti adem untuk menjawab apa ke depannya tantangan bangsa, ungkapnya.
Meskipun sempat terhantam kisruh, Anin ingin semuanya berujung manis dan baik. Dia mendorong agar kelompok usaha kompak dalam menangkap peluang dan menghadapi tantangan masa depan.
Dalam kasus ini, Anin sebagai Ketua Formatur Kadin diberi kesempatan untuk menyusun formasi baru sebelum 15 Oktober 2024. Berbekal amanah pada Munaslub, ia hendak memberi kesempatan pada orang-orang terbaik di posisinya.
Saya diizinkan teman-teman kebetulan dari Kadin Provinsi yang memberikan amanah kepada saya pada 14 September lalu dalam upaya menyusun kepengurusan. Ada beberapa formasi juga di sini. Yah kita tentu terbuka untuk melihat dan kandidat-kandidat terbaik dari putra dan putri bangsa, urainya.
Untuk itu, Anin mengusulkan agar Kadin kembali kepada format ketika Ketua Umum didampingi oleh Ketua Dewan Pertimbangan. Nama yang didorongnya untuk mengisi posisi tersebut, tak lain tak bukan Arsjad Rasjid.
Saya sangat terbuka apabila pak Arsjad mendampingi saya. Sekarang karena sudah diberikan amanat, 14 September jadi ketua umum, saya sangat terbuka apabila pak Arsjad mendampingi saya tentunya di Dewan Pertimbangan, ujar Anindya Bakrie.