Jakarta Wakil Ketua Umum Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Kadin Indonesia, Aviliani, menyampaikan gambaran mengenai tantangan ekonomi Indonesia dalam menghadapi kondisi global yang dinamis, terutama dengan kebijakan ekonomi yang akan diluncurkan oleh Amerika Serikat dan China pada tahun 2025.
Menurut Aviliani, dua negara besar tersebut akan mengeluarkan kebijakan ekonomi yang sangat berpengaruh, termasuk insentif investasi yang akan menarik perhatian global, termasuk Indonesia.
“Jadi, Amerika dan Cina itu yang selalu dibicarakan orang. Karena tahun 2025 mereka akan mengeluarkan paket-paket kebijakan yang luar biasa dalam ekonominya,” kata Aviliani dalam Kadin Global & Economic Outlook 2025, di Menara Kadin, Senin (30/12/2024).
Aviliani menyebut, salah satu tantangan besar bagi Indonesia adalah bagaimana menarik investasi dalam menghadapi insentif yang diberikan oleh kedua negara besar ini. Ia juga menyoroti bahwa insentif ekonomi yang ditawarkan oleh Cina dan Amerika bisa meningkatkan daya tarik investasi di negara mereka masing-masing, yang dapat memengaruhi aliran modal keluar dari Indonesia.
Namun, dalam konteks ini, Indonesia perlu menjaga daya saingnya dengan memberikan kebijakan yang mendukung iklim investasi yang lebih baik.
“Sehingga memang tantangan Indonesia adalah satu terkait dengan investasi. Jadi, bagaimana menarik investasi? Karena dengan insentif yang akan diberikan oleh Cina dan Amerika itu akan membuat ketertarikan sendiri di dalam investasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aviliani menjelaskan, ketergantungan pada aliran investasi asing bisa berpengaruh pada nilai tukar Rupiah. Ia pun mengingatkan bahwa jika investasi besar-besaran keluar dari Indonesia, maka nilai tukar Rupiah bisa menghadapi tekanan.