Jakarta PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airport melayani 9,16 juta penumpang selama periode angkutan Lebaran 2025. Angka ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono menjelaskan masa angkutan libur lebaran dimulai sejak 21 Maret 2025 lalu dan akan berakhir pada 11 April 2025 mendatang. Sejauh ini, sudah ada 9,16 juta pergerakan penumpang di 37 bandara yang dikelola.
Selama 19 hari masa angkutan Lebaran pada periode 21 Maret hingga 8 April 2025, jumlah penumpang mencapai 9,16 juta penumpang, meningkat 2,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan pergerakan pesawat mencapai 64.732 pergerakan pesawat, ungkap Maya dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).
Adapun, selama periode tersebut, tercatat ada lima bandara tersibuk. Pertama, Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dengan 3,05 juta pergerakan penumpang dan 20.126 pergerakan pesawat.
Kedua, Bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS) dengan 1,18 juta pergerakan penumpang dan 7.050 pergerakan pesawat. Ketiga, Bandara Juanda (SUB) dengan 801 ribu pergerakan penumpang dan 5.165 pergerakan pesawat.
Keempat, Bandara Sultan Hasanuddin (UPG) dengan 542 ribu pergerakan penumpang dan 3.946 pergerakan pesawat. Kelima, Bandara Kualanamu (KNO) dengan 448 ribu pergerakan penumpang dan 2.983 pergerakan pesawat. Pada periode tersebut, tercatat sebanyak 2.913 extra flight yang terdiri dari 2.783 extra flight penerbangan domestik dan 130 extra flight untuk penerbangan rute internasional, ucap Maya.
InJourney mencatat, trafik tertinggi pada periode sebelum Lebaran terjadi pada H-3, yakni Jumat, 28 Maret 2025 dengan jumlah penumpang sebanyak 565.000 penumpang, dengan pergerakan pesawat mencapai 3.905 pesawat. Sementara trafik tertinggi pada periode setelah Lebaran terjadi pada H+5 atau Minggu, 6 April 2025, dengan catatan 597.000 penumpang dan 3.652 pergerakan pesawat.
Transformasi Bandara Soekarno-Hatta
InJourney Airports juga telah melakukan serangkaian program transformasi bandara khususnya pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta, baik di Terminal 1, 2 dan 3. Program rezoning terminal dilakukan untuk mengatasi penumpukan penumpang. Sementara pada Terminal 2F dilakukan revitalisasi untuk penanganan penumpang umrah.
Kehadiran umrah lounge diharapkan mampu menampung jemaah umrah dan haji yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Lounge ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti musala, ruang tunggu khusus, layanan kesehatan, hingga area penanganan bagasi. Infrastruktur dan teknologi terbaru juga diterapkan untuk memperlancar pelayanan, sehingga tidak terjadi kepadatan dan antrean dari jemaah umrah.
“Program transformasi bandara yang telah dilakukan merupakan upaya dan komitmen kami untuk menghadirkan layanan yang berkualitas sehingga para pengunjung merasa nyaman menggunakan angkutan udara, termasuk pada musim mudik Lebaran tahun ini yang berjalan dengan baik dan lancar, urai Maya.