Jakarta Ramadan acap menjadi momen pengeluaran membengkak. Umumnya, orang akan melakukan banyak pengeluaran seasonal. Misalnya seperti untuk buka bersama, untuk belanja hampers, dan pernak pernik perayaan lainnya.
Namun mempertimbangkan kondisi ekonomi belakangan, Perencana Keuangan, Rista Zwestika CFP, WMI menyarankan agar masyarakat sebaiknya memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan, serta menghindari belanja konsumtif. Selain itu, ia juga menyarankan agar promo dan diskon dimanfaatkan secara bijak.
“Belanja kebutuhan secara terencana bisa menghemat pengeluaran, tetapi harus tetap sesuai dengan anggaran yang telah dibuat agar tidak berlebihan,” kata Rista kepada Jumat (28/2/2025).
Peningkatan aktivitas belanja juga terjadi di toko daring atau marketplace. Namun di balik semaraknya aktivitas belanja ini, terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai.
Peningkatan transaksi online selama Ramadan juga diiringi dengan meningkatnya potensi penipuan dan pencurian data pribadi. Para pelaku cybercrime sering memanfaatkan kelengahan pengguna yang sibuk berbelanja untuk melancarkan aksinya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan kewaspadaan dan melindungi data pribadi kita saat berbelanja online.
Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC), Dr. Pratama Persadha membagikan lima tips sederhana namun efektif untuk menjaga keamanan data pribadi saat berbelanja online di bulan Ramadan, sebagai berikut:
1. Gunakan Password yang Kuat dan Unik
Pastikan setiap akun online Anda dilindungi dengan password yang kuat dan unik. Kombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol untuk menciptakan password yang sulit ditebak. Hindari penggunaan informasi pribadi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama keluarga.
Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan kata-kata yang mudah diingat seperti hobi, makanan favorit, atau barang kesukaan tertentu. Dengan kemajuan teknologi AI yang semakin canggih, peretas juga semakin pintar, sehingga penting untuk selalu memperbarui keamanan kita, kata dia.
Selain itu, pertimbangkan untuk mengganti password secara berkala dan menggunakan aplikasi pendukung seperti password manager untuk mengelola berbagai password yang dimiliki. Ini akan membantu Anda menjaga keamanan akun-akun online Anda dari potensi ancaman siber, imbuhnya.
Pratama menambahkan, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah sebisa mungkin tidak menggunakan password yang sama untuk seluruh platform digital dan marketplace, sehingga jika ada kebocoran data dari salah satu platform tidak akan berimbas pada platform digital lainnya