Jakarta – Meski sering dianggap serupa karena berfokus pada kesederhanaan, frugal living dan minimalis memiliki tujuan, prinsip, dan pendekatan yang berbeda.
Dari definisi dan fokus utamanya, frugal living merupakan gaya hidup hemat yang fokus pada pengelolaan uang dengan bijak. Tujuannya adalah memaksimalkan nilai dari setiap pengeluaran, dengan cara mengurangi pemborosan dan mencari cara terbaik untuk menghemat tanpa mengorbankan kualitas hidup.
Sementara minimalis, merupakan filosofi hidup yang menekankan pada memiliki lebih sedikit barang dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Tujuannya adalah menciptakan kehidupan yang lebih sederhana, bebas dari kekacauan fisik, mental, atau emosional.
Kegiatan yang berorientasi pada frugal living antara lain menyimpan uang, mengurangi pengeluaran, dan mengalokasikan sumber daya untuk kebutuhan yang lebih besar, seperti melunasi utang, menabung, atau berinvestasi. Adapun minimalisme, lebih pada upaya menciptakan ketenangan dan ruang dalam hidup dengan mengurangi hal-hal yang tidak memberikan nilai atau kebahagiaan sejati.
Minimalis itu poinnya adalah kita merasa cukup dengan apa yang sudah kita miliki. Tujuannya adalah agar kita bisa hidup dengan lebih sederhana dan berbahagia, kata Perencana Keuangan, Andy Nugroho kepada Jumat (13/12/2024).
Pendekatan terhadap Konsumsi
Orang yang menjalani frugal living cenderung mencari cara untuk mendapatkan barang atau layanan dengan harga murah, seperti membeli barang bekas, menggunakan kupon, atau berbelanja saat diskon besar. Fokusnya adalah pada efisiensi biaya.
Lain, orang yang menjalani minimalisme cenderung membeli lebih sedikit barang, bahkan jika itu berarti membayar lebih mahal untuk barang yang berkualitas tinggi dan tahan lama. Fokusnya adalah pada kualitas, bukan kuantitas.