Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan bilateral dengan perwakilan Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Kegiatan itu dilaksanakan di sela-sela kunjungan kerja menghadiri pertemuan The 3rd Asia International Water Week (AIWW) di Beijing, China pada 22-24 September 2024.
Pertemuan ini membahas mengenai peluang kerja sama antara Kementerian PUPR dengan AIBB terkait dukungan skema Public Private Partnership (PPP), atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha.
Untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman, dan perumahan, terutama untuk mendukung program utama pemerintahan baru yang segera akan bekerja.
Basuki berharap AIIB sebagai salah satu mitra pembangunan internasional yang terlibat dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur PUPR terus menjalin kerjasama dengan Pemerintah RI. Dalam mempercepat program pembangunan infrastruktur pada pemerintah baru untuk 5 tahun ke depan.
Kami telah mengidentifikasi beberapa proyek infrastruktur yang bisa kita diskusikan dan dalami sebagai peluang kerja sama antara AIIB dan Kementerian PUPR untuk periode pemerintahan berikutnya, kata Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (24/9/2024).
Kemampuan pendanaan Pemerintah yang terbatas dalam pembangunan infrastruktur menjadi dasar untuk mengupayakan terobosan dalam pembiayaan infrastruktur melalui investasi dari berbagai pihak, termasuk AIIB.
Beberapa proyek pembangunan infrastruktur telah berjalan dengan support AIIB, diantaranya Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Mendesak (SIMURP) senilai USD 250 juta. Itu bermanfaat untuk meningkatkan layanan irigasi melalui kegiatan rehabilitasi, revitalisasi dan modernisasi sumber daya air dan sistem irigasi serta penguatan kelembagaan dan peningkatan manajemen operasional dan pemeliharaan.
Kementerian PUPR juga mengusulkan dukungan pembangunan infrastruktur bidang konektivitas. Antara lain dengan melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Jambi-Rengat, pembangunan jembatan bentang panjang Batam-Bintan.
Selain itu, di bidang sanitasi berupa pengelolaan sampah padat untuk pembangunan perkotaan berkelanjutan. Kemudian program pembangunan 3 juta rumah yang dikombinasikan dengan penyediaan infrastruktur kawasan permukiman.