Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan masyarakat di Indonesia masih rentan terkena penipuan di sektor digital. Oleh karena itu, perlindungan di sektor digital harus ditingkatkan.
Saya minta kepada OJK dan BI agar meningkatkan perlindungan di sektor ekonomi digital, literasi keuangan kita masih rendah. Seingat saya kurang lebih dari 50% masih rentan mengalami risiko penipuan dan kejahatan digital, kata Jokowi dalam pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) 2024, di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta agar semua pihak, mulai dari regulator hingga dunia usaha menyusun sistem keuangan digital yang baik, agar keamanan data konsumen terlindungi.
Siapkan sistem perlindungan konsumen pastikan keamanan data konsumen jangan sampai rakyat kecil jadi pihak yang dirugikan, ujarnya.
Lebih lanjut, dibalik itu Jokowi menyebut, saat ini jumlah ponsel aktif di Indonesia berjumlah 354 juta ponsel, melebihi jumlah Indonesia kita yang berjumlah 280 juta.
Artinya satu orang bisa memiliki ponsel lebih dari satu. Disisi lain, jumlah pengguna internet di Indonesia juga telah mencapai 185 juta. Angka tersebut merupakan jumlah yang sangat besar, sehingga potensi untuk meningkatkan ekonomi digital sangat terbuka luas.
Oleh sebab itu, Jokowi menegaskan, bahwa transformasi digital khususnya bidang ekonomi, keuangan menjadi sangat penting apalagi dengan pesatnya teknologi. Saat ini banyak sektor sudah banyak beralih ke AI mulai dari administrasi, jasa, entertainment, pungkasnya.