Jakarta Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 dengan semangat \’Nusantara Baru, Indonesia Maju\’, Pinhome mengungkapkan tren properti terbaru yang menunjukkan perkembangan semakin inklusif di seluruh Nusantara.
Data Pinhome mencakup 100% provinsi Indonesia menyoroti dinamika pasar properti yang beragam, dengan peluang pertumbuhan yang tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.
Dayu Dara Permata, CEO dan Founder Pinhome, menyatakan, semangat pemerataan pembangunan terasa semakin nyata di sektor properti, sejalan dengan visi pemerintah \’Nusantara Baru, Indonesia Maju.’ Data terbaru Pinhome menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan, terbukti dari jangkauan yang sudah tersebar di 100% propinsi di seluruh Indonesia.
Ini adalah bukti bahwa setiap daerah memiliki potensi yang dapat dikembangkan, dan kami bangga menjadi bagian dari perjalanan mewujudkan mimpi properti bagi masyarakat Indonesia, di mana pun mereka berada, kata dia dikutip Sabtu (17/8/2024).
Pertumbuhan Properti Nasional Meluas ke Berbagai Wilayah
● Sumatera: Pasar properti Sumatera menunjukkan pertumbuhan pesat, didorong oleh peningkatan lebih dari 4 kali lipat inventori rumah seken di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Minat terhadap properti komersial juga meningkat tajam di Sumatera Barat, Lampung, dan Kepulauan Riau, mengindikasikan potensi ekonomi yang berkembang di luar Jawa.
● Kalimantan & Sulawesi: Sejalan dengan semangat \’Nusantara Baru\’, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi katalis perkembangan properti di wilayah ini. Data Pinhome menunjukkan lonjakan minat pencarian properti di Samarinda dan Balikpapan, masing-masing meningkat lebih dari 20 kali lipat dan 5 kali lipat. Selain itu, baik Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara mengalami lonjakan inventori properti komersial lebih dari 11 kali lipat dibanding tahun lalu.
● Indonesia Timur: Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua menunjukkan potensi pasar properti yang menjanjikan. Pertumbuhan inventori properti komersial di Maluku dan Nusa Tenggara, serta dominasi inventori residensial di Papua, mengindikasikan adanya permintaan yang kuat dan peluang investasi yang belum tergali.