Jakarta Fluktuasi nilai tukar atau kurs rupiah terus terjadi sepanjang 2024, hingga akhirnya kembali menembus level 16.000 per dolar AS menjelang tutup tahun. Pada penutupan perdagangan Jumat, 13 Desember 2024, rupiah bertengger di angka 16.008,5 per dolar AS.
Sepanjang tahun, rupiah terguncang di level 15.000–16.000 per dolar AS. Pelemahan sudah terlihat sejak pembukaan perdagangan awal tahun pada Selasa (2/1/2024), ketika mata uang Garuda dibuka melemah di 15.430 per dolar AS.
Tren Penurunan Sepanjang Januari–Juli 2024
Kemerosotan nilai tukar terus terjadi sepanjang Januari 2024. Pada 31 Januari 2024, rupiah menyentuh angka Rp 15.817 per dolar AS, turun dibanding penutupan hari sebelumnya di 15.780.
Pelemahan berlanjut pada Februari 2024, meskipun angka kurs sempat lebih baik dibanding akhir Januari. Pada 29 Februari 2024, rupiah ditutup di 15.719 per dolar AS.
Pada Maret 2024, pelemahan rupiah kembali terjadi. Pada Jumat, 29 Maret 2024, kurs rupiah berada di level 15.873,50 per dolar AS, meskipun sempat menguat dibanding level perdagangan sebelumnya.
Libur Lebaran 2024 memperburuk pelemahan rupiah, hingga mencapai level 16.265 per dolar AS pada 30 April 2024. Kurs ini masih bertahan hingga 31 Mei 2024 di angka 16.251.
Pada Juni 2024, pelemahan semakin dalam. Pada Jumat, 28 Juni 2024, rupiah dibuka di 16.410 per dolar AS. Kurs ini hanya sedikit membaik pada akhir Juli 2024, ditutup di 16.305 per dolar AS.
Penguatan Agustus–September 2024
Memasuki Agustus 2024, rupiah mulai menguat. Pada 30 Agustus 2024, rupiah kembali ke level 15.410 per dolar AS.
Penguatan terus terjadi pada September 2024, meskipun dalam kondisi fluktuasi. Pada 30 September 2024, nilai tukar rupiah ditutup di posisi 15.119 per dolar AS.