Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, rencana penggabungan dua BUMN sektor kereta api PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) masih dalam tahap kajian.
Ya salah satunya tadi yang kereta api INKA yang ini. Ini semua kan perlu kajian dan prosesnya juga kita tahu,” kata Erick Thohir saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, di Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Erick menyebut, rencana penggabungan dua BUMN ini jadi salah satu upaya perampingan jumlah BUMN. Targetnya, hanya tersisa 30 BUMN dari saat ini ada 47 perusahaan pelat merah.
Ya perlu waktu semua. Kita sudah cek kemarin Pak Wamen ya, diskusi dengan Wamen lain. Dan mungkin ada 45 program lah yang kita akan dorong untuk 5 tahun ke depan. Ya termasuk bagaimana konsolidasi dari 47 perusahaan ke 30 gitu,” ujarnya.
Sebelumnya, Erick mengatakan penggabungan itu dinilai bisa mempermudah koordinasi antara keduanya. Mengingat, KAI kerap membutuhkan rangkaian kereta yang diproduksi oleh INKA.
Selain itu, kata Erick nantinya KAI yang akan menjadi induk dari INKA. Adapun mengenai target pelaksanaan penggabungan itu Erick masih menunggu dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Namun, pihaknya sudah menyiapkan lini masa penggabungan perusahaan pelat merah.
Ia belum bicara banyak soal target rampungnya penggabungan INKA dan KAI. Namun, dia berpegang pada peta jalan atau roadmap yang telah disusun.