Jakarta – Pemerintah terus berupaya memastikan partisipasi Indonesia dalam G20 memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama melalui kebijakan ekonomi yang inklusif.
Untuk itu, dalam forum diskusi mengenai evaluasi G20, Indonesia turut mendorong G20 menjadi forum ekonomi premier dunia yang mengedepankan prinsip inklusivitas, kesetaraan, dan keterwakilan yang adil.
“G20 perlu untuk tetap relevan di tengah tantangan global yang semakin kompleks. G20 perlu membangun keseimbangan kepentingan di antara keanggotaan G20 yang sangat beragam, dengan memberikan perhatian khusus pada isu praktik perdagangan yang tidak adil dan ketidakseimbangan ekonomi global yang semakin mencolok,” kata Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi selaku Sherpa G20 Indonesia dan memimpin Delegasi Indonesia dalam pertemuan Emerging Market Economies (EMEs) yang digelar secara virtual, Kamis (3/4/2025).
Pertemuan yang digelar untuk memperkuat soliditas dan peran negara berkembang dalam Forum G20 tersebut mengawali rangkaian pertemuan Sherpa ke-2 yang akan dilaksanakan pada 3 dan 4 April 2025.
Edi mengatakan, pertemuan EMEs juga bertujuan untuk menyeleraskan pandangan strategis terkait sejumlah isu di Forum G20, di antaranya evaluasi Forum G20 setelah 20 tahun berdiri, dinamika geopolitik, serta sejumlah prioritas bersama dari substansi working groups.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Sherpa G20 Afrika Selatan Zane Dangor dan dihadiri oleh Sherpa Indonesia, Afrika Selatan, Argentina, Arab Saudi, Brasil, India, Meksiko, Rusia, Tiongkok, Turki, Uni Emirat Arab, serta Uni Afrika.