Jakarta – Global Blended Finance Alliance (GBFA), platform internasional untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dan aksi iklim di negara berkembang, mencatat momen penting di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di New York, Amerika Serikat (AS).
Pada kesempatan ini dua lembaga terkemuka, Badan PBB untuk Pembangunan (UNDP) dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI) bergabung dengan plaform GBFA.
UNDP dan TBI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sebagai knowledge partners. Langkah ini diambil setelah United in Diversity bergabung dengan platform GBFA dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta.
Kemenko Marves memimpin pembentukan forum GBFA selama Kepresidenan G20 Indonesia pada tahun 2022, bersama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Negara-negara berkembang menghadapi kesenjangan pembiayaan tahunan yang mencapai USD 3 triliun untuk aksi iklim dan SDG. Kesenjangan ini menuntut upaya yang lebih kuat untuk meningkatkan investasi keuangan, menerapkan mekanisme pendanaan inovatif, dan mendapatkan komitmen dari pemerintah serta sektor swasta.
GBFA didirikan sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak akan platform pembiayaan yang dipimpin negara-negara Selatan terkait SDG dan aksi iklim.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, bersama dengan Duta Khusus untuk Aliansi Keuangan Campuran Global (GBFA), Mari Pangestu dan Managing Director TBI Asia Pasifik, Jalil Rasheed, menyaksikan penandatanganan MoU di Kantor Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York.
Deputi Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti, menandatangani kesepakatan tersebut bersama Claire Van der Vaeren, Chief, CO Liaison and Coordination (COLAC) mewakili UNDP Regional Bureau for Asia and the Pacific, serta Country Director TBI Indonesia, Shuhaela Haqim
“Penandatanganan hari ini akan membawa GBFA satu langkah lebih dekat pada penciptaan dampak yang lebih positif dalam skala lebih besar. Aliansi ini penting untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan dalam aksi iklim dan memajukan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, ujar Menko Luhut dalam keterangan tertulis, Jumat (27/9/2024).
Visi GBFA sebagai organisasi internasional secara khusus akan menyokong negara-negara berkembang dalam menstrukturkan proyek-proyek pembangunan mereka untuk menarik penanam-penanam modal potensial,” tambah dia.