Jakarta Kementerian Perindustrian telah membahas proposal investasi Apple senilai USD 100 Juta atau setara Rp 1,58 triliun. Namun, Kemenperin menginginkan perusahaan produsen iPhone 16 itu untuk memberikan investasi yang lebih besar.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif meminta Apple untuk bisa membangun pabrik di Indonesia. Harapannya, ada dampak berganda yang positif bagi ekonomi nasional.
Kami pemerintah tentu ingin lebih besar. Ya, karena tentu berharapnya bangun industri manufakturnya di Indonesia, kata Febri di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Namun, pembangunan pabrik bukan tujuan akhirnya. Febri menawarkan untuk Apple membangun pusat riset atau research and development (R&D) di sektor kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Tidak (perlu bangun pabrik). Kita bisa juga menawarkan ke Apple untuk membangun R&D, research and development, terutama untuk terkait industri 4.0, terkait dengan artificial intelligence, kan beberapa kekuatan Apple itu kan ada di sana, ucapnya.
Selain itu, ada cara lain untuk Apple memperkuat manfaat positif dari investasinya ke Tanah Air. Misalnya, dengan menggaet produsen lokal untuk masuk pada rantai pasok global Apple.
Menurutnya, industri dalam negeri sudah mampu memproduksi beberapa komponen yang diperlukan. Misalnya dalam bentuk kabel, pengisi daya (charger), dan aksesori lainnya.
Kalau itu dimasukkan, mereka beli saja produk dari industri dalam negeri sebagai bagian dari komponen-komponen mereka, itu tentu akan sangat kita inginkan, karena itu juga akan memiliki multiplier effect, terutama dari sisi tenaga kerja di Indonesia, pungkasnya.