Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjajaki potensi kerja sama lanjutan dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk beberapa proyek, mulai dari Tol Probolinggo-Banyuwangi hingga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, kerjasama RI-Jepang telah berlangsung sejak 1950. Ia meminta kerjasama yang tengah berjalan, seperti Jakarta Sewerage System (JSS) agar dipercepat proses administrasinya.
Kami minta kepada pihak JICA untuk mempercepat proses pelelangan JSS di zona 6 yang sudah kurang lebih 2 tahun berjalan, agar konstruksinya dapat segera dimulai, ujar Diana dalam keterangan tertulis, Rabu (11/12/2024).
JSS merupakan proyek pengembangan pengolahan sistem air limbah terpusat di DKI Jakarta. Pembangunan JSS Zona 1 dan Zona 6 akan meningkatkan cakupan wilayah pelayanan air limbah di Jakarta sebesar 20 persen. Diharapkan dengan pembangunan seluruh proyek JSS dapat melebihi target jangkauan layanan limbah di Jakarta.
Di samping proyek yang sedang berlangsung, Diana menyampaikan beberapa proyek potensial yang bisa dikerjasamakan dengan JICA. Antara lain, Tol Probolinggo-Banyuwangi, Sabo DAM Merapi, dan Bandung Intra Urban Toll Road.Â
Namun perlu dikaji secara mendalam untuk proyek-proyek baru, khususnya yang pembiayaannya dari pinjaman (loan). Harus yang benar-benar memiliki manfaat yang besar untuk masyarakat. Fokus dari pemerintahan saat ini adalah pada ketahanan pangan, air, dan energi sehingga prioritas pembangunan infrastruktur harus mengacu ke sana, pintanya.
Plt Dirjen Cipta Karya Kementerian PU Endra S Atmawidjaja berharap, kerjasama dengan Jepang juga bisa dilanjutkan untuk pembangunan IKN.Â
Saya mengingatkan kembali pesan Menteri Basuki kepada Menteri Pertahanan Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang Tetsuo Saito di Tokyo September 2024 silam, agar Pemerintah Jepang melalui JICA dapat melanjutkan kerjasama. Dalam hal dukungan penjaminan kualitas untuk pembangunan lebih lanjut di IKN, ungkapnya.