Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menggagalkan 2 juta penyelundupan benih bening lobster (BBL) atau benur di Indonesia pada hingga Agustus 2024 dengan potensi nilai ekonomi sebesar Rp278,6 miliar.
Hal itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Menteri KKP mengatakan, keberhasilan tersebut merupakan hasil kerjasama dengan Aparat Penegak Hukum yang telah menggagalkan penyelundupan sebanyak 24 kali di 11 lokasi.
Melalui sinergi ini KKP berhasil menggagalkan penyelundupan dengan total 2 juta BBL dengan nilai Rp278,6 miliar, kata Menteri KKP.
Selain itu, upaya yang sama KKP telah berhasil menyelamatkan penyelundupan 16.000 ekor BBL. Kemudian di perairan pulau panjang Kepulauan Riau berhasil diselamatkan 80 box benih bening lobsterdengan jumlah 795.000 ekor lobster yang terdiri dari 783.000 jenis lobster pasir dan 12.300 jenis lobster mutiara.
Selanjutnya, Kata Menteri KKP, pihaknya juga menggagalkan penyelundupan BBL sebanyak 20 ribu ekor. Adapun modus penyelundupan BBL yang sering terjadi yakni pengepul BBL, menggunakan koper, menggunakan mobil berganti-ganti.
Minta Tambahan Anggaran
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengusulkan tambahan anggaran untuk 2025. Besaran anggaran mencapai Rp6,16 triliun.
Kami memohon dukungan Ketua, wakil ketua, dan anggota komisi IV DPR RI terhadap usulan tambahan anggaran KKP tersebut, kata Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 3 September 2024.
Usulan anggaran tersebut akan dialokasikan untuk tujuh program, di antaranya, pertama pembangunan perikanan budidaya yang terintegrasi hulu – hilir berbasis ekonomi biru untuk mencapai swasembada pangan serta industri yang berkelanjutan dan penyediaan pangan bergizi Rp1,98 triliun.
Kedua, untuk pengembangan penangkapan ikan terukur yang terintegrasi hulu-hilir untuk mendukung sumber daya alam dan industri maritim Rp565 miliar.