Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap alasan banyaknya perubahan susunan manajemen, baik komisaris dan direksi di perusahaan pelat merah. Menurut dia, hal itu merupakan sesuatu yang lumrah terjadi.
Dia menuturkan, perubahan susunan manajemen merupakan suatu langkah wajar. Perubahan dapat dilakukan ketika diperlukan.
Jadi saya rasa semua lumrah. Memang pada waktunya jabatan direksi atau komisaris pasti bisa dapat diubah, ucap Erick, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, dikutip Kamis (21/11/2024).
Diketahui ada beberapa posisi komisaris dan direksi BUMN yang dirubah. Mulai dari PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry, hingga PT LEN Industri (Persero) dan PT Pindad.
Ia mengatakan, setiap kepemimpinan memiliki waktunya masing-masing. Contohnya ketika posisi Direktur Utama Pertamina diganti dari Nicke Widyawati ke Simon Aloysius Mantiri.
Ya memang semua kepemimpinan, termasuk saya, pasti ada waktunya. Dan kebetulan ya, seperti contoh Bu Nicke, beliau berhasil tetapi kan sudah tujuh tahun, dirut Pertamina terlama, ungkapnya.
Menurut Erick, perubahan susunan manajemen di perusahaan negara bukan sebagai langkah mundur. Melainkan sebuah upaya keberlanjutan bisnis perusahaan pelat merah.
Nah sekarang pak Simon masuk saya rasa sebuah transisi yang baik, yang tidak ada istilahnya nanti malah sebuah kebijakan yang set back, tidak, justru ini menjadi sebuah keberlanjutan, tegasnya.