Jakarta Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae mengungkapkan fungsi intermediasi perbankan dalam tren positif.
Pada Juni 2024, pertumbuhan penyaluran kredit mencapai Rp 7.478 triliun. Ini melanjutkan catatan double digit sebesar 12,36 persen (yoy) yang sebelumnya adalah 12,15 persen atau 1,39 persen secara bulanan.
“Berdasarkan penggunaannya, pertumbuhan kredit ditopang oleh investasi, di mana naik 15,09 persen YoY. Kemudian kredit modal kerja dan kredit konsumsi, masing-masing naik 11,68 persen dan 10,80 persen,” kata Dian dalam konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Juli 2024, Senin (5/8/2024).
Dian menambahkan untuk dana pihak ketiga (DPK), tumbuh 8,45% YoY menjadi Rp 8.722 triliun. Dengan rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) naik dari 84,8% per Mei 2024 menjadi 85,74% per Juni 2024.
Adapun untuk rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan secara tahunan sedikit koreksi dari 27,16% menjadi 26,18%. Sedangkan yang menjadi kontributor pertumbuhan terbesar DPK adalah Giro.
Kemudian untuk kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL gross perbankan sebesar 2,26 persen, di mana Mei lalu tercatat 2,34 persen dan NPL nett sebesar 2,76 persen dari bulan sebelumnya tercatat 0,79 persen.
Kemudian Loan at Risk (LaR) menunjukkan tren penurunan sebesar 10,51 persen dibandingkan Mei 2024 sebesar 10,75 persen dan Loan at Risk (LaR) menunjukkan tren penurunan sebesar 10,51 persen dibandingkan Mei 2024 sebesar 10,75 persen.