Jakarta Sektor properti China yang tengah dilanda krisis diprediksiĀ tidak akan membaik hingga paruh kedua 2025. Bahkan dengan langkah-langkah stimulus ekonomi terbaru, sektor properti China masih tetap krisis.Ā
Hal itu diungkapkan oleh para analis di perbankanĀ Goldman Sachs, Morgan Stanley, hingga lembaga pemeringkat S&P Global Ratings.
Kita akhirnya berada di titik balik dari spiral penurunan yang sedang berlangsung di pasar perumahan di balik paket pelonggaran yang komprehensif dan terkoordinasi, kata analis Goldman Sachs, dikutip dari CNBC International, Rabu (30/10/2024).
Kali ini berbeda dari langkah-langkah pelonggaran bertahap sebelumnya,Ā ungkap bank ituĀ dalam laporan Prospek real estat China 2025: Titik terendah sudah di depan mata.
Para analis memperkirakan harga properti di China akan stabil pada akhir 2025, dan naik rata-rata 2% dua tahun kemudian.
Namun, menurut Goldman Sachs, penjualan properti dan pembangunan rumah baruĀ di China belum akan stabilĀ hingga 2027.
S&P Global Ratings dan Morgan Stanley bulan ini juga menerbitkan laporan yang memperkirakan pasar real estat China akan mencapai titik terendah pada paruh kedua tahun 2025.
Jika pemerintah terus memprioritaskan dukungan untuk pembiayaan pengembang dan pengurangan stok, kami yakin penjualan dan harga properti dapat stabil menjelang paruh kedua tahun 2025, kata Edward Chan, direktur di S&P Global Ratings, dan timnya dalam sebuah catatan pada Oktober 2024. Mereka memperingatkan bahwa perlu waktu agar kebijakan berlaku.