Jakarta Pada pembukaan perdagangan Rabu pagi (16/4), rupiah tercatat menguat tipis sebesar 8 poin atau 0,05 persen menjadi 16.819 per dolar AS dari posisi sebelumnya di 16.827.
Dikutip dari Antara, Rabu (16/4/2025), nilai tukar rupiah terhadap kurs USDÂ diperkirakan mengalami pelemahan terbatas. Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa penurunan ini didorong oleh melemahnya daya beli masyarakat serta menurunnya tingkat kepercayaan konsumen.
Penurunan konsumsi dan investasi masyarakat terlihat dari turunnya data penjualan mobil serta meningkatnya permintaan terhadap emas, yang menandakan sikap hati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi, ujar Lukman.
Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret 2025 berada di level 121,1. Namun, dua komponen utamanya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), masing-masing tercatat 110,6 dan 131,7—lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Tekanan Tambahan Datang dari Penurunan Komponen Ekonomi dan Ekspektasi Masyarakat
Penurunan IKE didorong oleh turunnya tiga komponen penting: Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) sebesar 121,3, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (IPDG) sebesar 110,2, dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) sebesar 100,3. Ketiga angka ini berada di zona optimis, namun masih lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara itu, IEK yang mencerminkan ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan, juga mengalami penurunan.
Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP), Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU), dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) masing-masing tercatat 137,0; 132,2; dan 125,9—lebih rendah dibandingkan Februari 2025.