Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, mengakui bahwa salah satu tantangan utama dalam sektor perumahan adalah likuiditas, terutama untuk memastikan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mendapatkan akses perumahan yang layak. Oleh karena itu, kata Misbakhun dukungan likuiditas dari Bank Indonesia (BI) menjadi sangat krusial.
Saya akui, saya harus mengakui bahwa ini adalah persoalan likuiditas. Likuiditas di sektor perumahan yang terutama untuk memujudkan program Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto, kata Misbakhun saat ditemui di Kantor Kementerian keuangan, di Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Misbakhun menyampaikan, dalam hasil rapat bersama Menteri PKP Marurarar Sirait, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia, telah disepakati beberapa langkah strategis yang akan melibatkan dukungan politik dari DPR, yang tentunya menjadi tugas utama Komisi XI untuk memastikan bahwa program perumahan ini dapat berjalan dengan lancar.
Sudah disepakati beberapa hal di mana dukungan itu butuh dukungan politik dari DPR. Tentunya ini nanti akan menjadi bahan rapat kita di Komisi XI dan tugas Komisi XI adalah menyelesaikan ini secara tuntas, sehingga tidak ada keraguan sedikitpun tentang dukungan tersebut, ujarnya.
Komisi XI berkomitmen untuk mengkonsolidasikan kekuatan pemerintah guna mendukung penuh program perumahan ini. Pihaknya akan memastikan dukungan ini tercapai secara tuntas sehingga tidak ada keraguan.
Saya tentunya akan mengkonsolidasikan kekuatan pemerintah di Komisi XI untuk memberikan dukungan yang penuh terhadap keinginan pemerintah memujudkan program perumahan ini, ujarnya.
Selain perumahan, rapat juga membahas berbagai hal lainnya, termasuk hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) dan pangan yang juga memerlukan dukungan likuiditas untuk keberlanjutannya.
Ada tiga hal yang kita bicarakan selain perumahan juga dukungan soal hilirisasi SDA dan hilirisasi pangan serta program yang lain yang nanti juga membutuhkan dukungan likuiditas, ujar Misbakhun.