Jakarta Lembaga National Single Window (LNSW) mengungkapkan bahwa perbaikan kinerja dwelling time (DW) yang positif mendukung efisiensi waktu perizinan ekspor dan impor Indonesia.
Kinerja Dwelling Time menunjukkan perbaikan Pada tahun 2023, dengan rata-rata capaiannya 2,62 hari. Capaian sampai bulan Oktober sebesar 2,85 hari, ungkap Kepala LNSW Oza Olavia, dalam kegiatan Media Gathering Kementerian Keuangan di Ancol, Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Oza menjelaskan, perbaikan kinerja dwelling time ini seiring dengan penerapan Ekosistem Logistik Nasional (NLE) di 52 pelabuhan dan 7 bandara di seluruh Indonesia.
Oza melihat, hadirnya NLE tersebut mendorong efisiensi waktu dan biaya.
Efisiensi waktu range antara 21,0%-71,4%, efisiensi biaya range antara 25,7%-97.8%, bebernya.
Bukti Efisiensi
Oza memaparkan survei Prospera tahun 2023, yang menunjukkan hasil dari efisiensi oleh LNSW dalam mengoptimalkan logistik melalui transformasi digital di sektor ekspor dan impor.
Salah satunya pada layanan do online, dengan efisiensi yang berhasil dilakukan terhadap waktu sebesar 40,3% dan biaya 25,7%.
Adapun SSm QC terefisiensi waktu hingga 73,4% dan biaya 46,1%.
Kemudian SSm Pengangkut efisiensi waktu dan biaya masing-masing 21,6% dan 45%. Sedangkan SSm Perizinan, terefisien waktu 56,4% dan biaya 97,8%.
LNSW mendorong transformasi digital pada layanan pemerintah. Baik di bidang ekspor, impor maupun bidang logistik. Jadi artinya bagaimana ini secara berkesinambungan memberikan suatu ekosistem,” pungkas Oza.