Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menganugerahkan penghargaan Wirakarya Adhitama kepada mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) J. Soedradjad Djiwandono. Penghargaan diberikan berkat jasa dan kontribusi nyata yang besar atas pengabdian untuk kemajuan dunia pendidikan dan perekonomian bangsa serta negara.
Ketua Dewan Guru Besar FEB UI Bambang Brodjonegoro menjelaskan, penghargaan Wirakarya Adhitama digagas sewaktu dirinya menjabat sebagai Dekan FEB UI pada periode 2005-2009.
Bambang Brodjonegoro yang merupakan Menteri Keuangan RI periode 2014-2016, menegaskan FEB UI yang kala itu masih bernama FE (Fakultas Ekonomi) UI perlu memberi apresiasi lebih besar, kepada tokoh-tokoh yang telah berjasa dan berdedikasi mengabdi bukan hanya kepada fakultas dan universitas. Tapi juga mempunyai peran lebih, yaitu memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara dalam kapasitas yang tertinggi.
“Kami memberi penghargaan yang tertinggi kepada para tokoh yang terus terang telah membawa juniornya, muridnya, menjadi terinspirasi untuk terus memberikan yang terbaik bagi universitas, bangsa, dan negara,” ujarnya di Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/10/2024).
Seperti diketahui, Joseph Soedradjad Djiwandono atau lebih dikenal dengan nama Soedradjad Djiwandono, adalah seorang ekonom Indonesia yang menjabat Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 1993-1998.
Dia pun pernah menjabat sebagai Kepala Biro di Bappenas; Staf Khusus untuk Menteri Perdagangan; Staf Menteri Koordinator Ekonomi, Perdagangan, dan Industri; juga Menteri Muda Perdagangan.
Di dunia pendidikan Soedradjad adalah dosen, dan kemudian Profesor Emeritus di FEB UI. Dia pun masih aktif sebagai Profesor di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam, salah satu sekolah pascasarjana di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura.
Pria asal Yogyakarta yang kini berusia 86 tahun tersebut pun pernah menjadi periset di Institut Riset Ekonomi dan Sosial, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).Bambang lanjut menjelaskan, kriteria dalam mendapatkan penghargaan Wirakarya Adhitama tidaklah mudah.
Syarat pertama adalah Guru Besar dari FEB UI. Kedua, sudah purna tugas alias pensiun sebagai Guru Besar. Syarat ketiga adalah pernah menjabat suatu posisi tertinggi di institusi negara.Dalam kesempatan yang sama, Dekan FEB UI Teguh Dartanto melengkapi Bambang.
Teguh sebagai dekan berikutnya meneruskan tradisi memberikan penghargaan tertinggi Wirakarya Adhitama kepada civitas akademika yang berdedikasi, konsistensi, dan juga berkontribusi besar dalam pengembangan keilmuan dan juga pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
“Penghargaan Wirakarya Adhitama ini memiliki makna yang mendalam, diberikan kepada profesor tadi, purna tugas dan memiliki kontribusi besar dan berperan kepada pengembangan keilmuan dan kontribusinya terhadap aplikasi keilmuannya di dalam masyarakat. Artinya dalam konteks pendidikan tinggi sekarang ini yang kita kenal adalah societal impacts,” tegasnya.