Jakarta Presiden Terpilih Prabowo Subianto diyakini telah memilih Sri Mulyani sebagai kandidat Menteri Keuangan untuk kabinetnya.
Seperti diketahui, menjelang transisi pemerintahan baru pada 20 Oktober, Prabowo telah mulai menyusun kabinetnya, memanggil beberapa tokoh kunci untuk ditugaskan sebagai menteri pada Senin lalu (14/10) di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengungkapkan bahwa salah satu PR besar yang akan menjadi tugas menteri di pemerintahan Prabowo adalah pembayaran utang negara yang sudah jatuh tempo,mdan bunga utang tanpa menganggu likuiditas domestik.
Jumlah utang jatuh tempo dan bunga utang nya kan bisa Rp.1.350 triliun, kalau di tutup lewat penerbitan utang baru dan fokusnya ke pembeli domestik maka bisa buat kontraksi sektor riil. Jadi perlu cara yang kreatif, kata Bhima kepada www.wmhg.org di Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Bhima juga berharap, menteri keuangan di kabinet Prabowo untuk mempertimbangkan tidak membebankan pajak baru maupun kenaikan tarif pajak dan pungutan kepada kelas menengah.
Termasuk menunda kenaikan tarif PPN 12%. Kelas menengah sudah tertekan sehingga setiap tambahan tarif pajak akan melemahkan konsumsi domesik, jelas dia.
Dia melanjutnya, menteri keuangan periode baru juga diharapkan bisa mempercepat pendanaan transisi energi dengan kerjasama negara maju yang efektif maupun sumber Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dari pengalihan subsidi energi.