Jakarta Menteri Perdagangan Inggris, Jonathan Reynolds mengungkapkan bahwa tarif impor pada baja yang dikenakan Amerika Serikat akan berdampak negatif bagi kedua negara.
Melansir BBC, Rabu (19/2/2025) Reynolds mengatakan bahwa Inggris dan AS memiliki kepentingan bersama dalam merundingkan pengecualian dari rencana Presiden Donald Trump untuk pajak impor baja sebesar 25%.
Ia mengatakan bahwa Inggris berada dalam posisi perdagangan yang berbeda dengan negara lain dan dapat menawarkan ekspor baja dan aluminium yang sangat khusus yang dibutuhkan AS, seperti casing kapal selam Angkatan Laut yang dibuat di Sheffield.
“Mengenakan tarif pada baja Inggris akan berdampak negatif bagi kami, dan juga akan berdampak negatif bagi AS,” ujar Reynolds.
“(Kami) telah melakukan beberapa percakapan yang sangat konstruktif dengan orang-orang penting dalam pemerintahan Trump yang mengakui bahwa hubungan kita berbeda (termasuk utusan khusus AS untuk Inggris),” bebernya.
“Saya menghargai bahwa mereka memiliki mandat untuk mengubah pendekatan isu perdagangan, tetapi kami memiliki argumen yang berbeda, cerita yang berbeda untuk diceritakan, kepada UE atau kepada China terkait hubungan perdagangan kami,” tambahnya.
Komentar Reynolds muncul setelah pemerintah menjanjikan Inggris dukungan hingga £2,5 miliar untuk industri baja negara tersebut.
Pemerintah Inggris sebelumnya mengatakan tidak akan segera membalas tarif impor yang diumumkan oleh Trump.
Di sisi lain, UK Steel, yang mewakili industri tersebut mengatakan bahwa tarif impor terbaru akan menjadi pukulan telak yang bersiko merusak kontribusi sektor baha sebesar 400 juta poundsterling per tahun untuk perdagangan Inggris-AS.
Bukan Pemasok Utama
Inggris bukanlah pemasok baja yang besar bagi AS, dengan negara tersebut menyumbang sekitar 10% dari ekspor.
Namun, ada kekhawatiran dalam industri bahwa tarif tersebut tidak hanya akan menghambat ekspor ke AS, tetapi juga menyebabkan kelebihan pasokan.
Hal ini dapat terjadi jika negara lain yang tidak lagi mengekspor ke AS memutuskan untuk menjual baja dengan harga yang lebih murah, yang berpotensi menyebabkan bisnis pembuatan baja di Inggris terpuruk.