Jakarta – Lembaga riset ekononomi Bright Institute memperkirakan keseimbangan baru nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan mencapai 16.500 hingga dua bulan ke depan.
Keseimbangan baru ini didorong dari perkembangan indikator-indikator fundamental domestik seperti transaksi finansial dan posisi investasi internasional pada neraca pembayaran Indonesia.
Kalau bicara keseimbangan nilai tukar, tidak bisa diukur melalui faktor kausalitas yang terjadi secara insidental. Untuk menjelaskan pergerakan nilai tukar secara harian itu bisa, namun dalam hal proyeksi jangka tahunan, harus dilihat dari fundamental nilai tukar yang telah berkembang hingga saat ini, baik itu dari neraca pembayaran, kondisi paritas, dan juga pasar aset,” kata Ekonom Senior Bright Institute, Awalil Rizky dalam keterangan di Jakarta, dikutip Jumat (24/1/2025).
Pada kuartal III 2024, neraca pembayaran Indonesia mencatat surplus USD5,87 miliar. Di sisi lain, secara kumulatif terjadi defisit selama 2024 hingga USD 600 juta.
Ini menjadi defisit neraca perdagangan pertama sejak tahun 2018 setelah sebelumnya selalu surplus. Awalil menilai, perkembangan tersebut menjadi salah satu faktor rupiah sulit untuk kembali ke nilai keseimbangan yang lama.
Neraca transaksi berjalan selama 2024 hingga triwulan III defisit mencapai USD 7,88 miliar. Defisit ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, bergerak mengikuti era sebelum 2021 yang selalu defisit sangat lebar yang dimulai di 2012, tahun di mana rupiah berhenti dari level 8 ribuan menjadi 12 ribuan di tahun-tahun setelahnya,” paparnya.
Adapun data perkembangan neraca transaksi finansial, arus neto modal masuk untuk 2024 yang juga mencatat surplus. Namun, surplus ini cenderung semakin mengecil. Bright Institute menyoroti Indonesia mulai mengalami penurunan surplus transaksi finansial pada 2014 dan jatuh ke defisit pada 2022.
Kemudian pada 2023, transaksi berjalan kembali surplus namun levelnya di USD 9,51 miliar masih jauh dari era sebelum pandemi di kisaran USD 16 miliar hingga USD 44 miliar.