Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2024 tumbuh sebesar 5,02 persen. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV-2023 yang tumbuh 5,04 persen.
Namun, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia A. Widyasanti, mengatakan angka ini menunjukkan kinerja positif perekonomian Indonesia yang tetap mampu mencatatkan pertumbuhan yang stabil.
Ekonomi triwulan IV-2024 tumbuh 5,02 persen dibandingkan triwulan yang sama di tahun sebelumnya, dimana pertumbuhan ini memang sedikit lebih rendah jika dibandingkan triwulan IV-2023 yang tumbuh sebesar 5,04 persen, kata Amalia dalam konferensi pers, pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2024, di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2024 juga tercatat positif jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Q-to-Q), yakni tumbuh sebesar 0,53%.
Adapun secara kumulatif, perekonomian Indonesia pada 2024 tercatat tumbuh 5,03%, mencerminkan kinerja yang stabil sepanjang tahun.
Lapangan Usaha
Dilihat dari sisi lapangan usaha, Amalia menyampaikan bahwa seluruh sektor ekonomi Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan positif pada triwulan IV-2024.
Kelima lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yaitu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan, yang memberikan kontribusi sebesar 63,34 persen dari total PDB.
Di antara sektor-sektor tersebut, sektor yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi adalah jasa lainnya. Peningkatan aktivitas rekreasi dan pariwisata, baik dari wisatawan nusantara maupun mancanegara, menjadi salah satu pendorong utama bagi sektor ini.
Lapangan usaha yang tumbuh tinggi adalah jasa lainnya, karena didukung oleh peningkatan aktivitas rekreasi seiring peningkatan jumlah wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, ujarnya.
Selain itu, sektor jasa perusahaan juga menunjukkan kinerja yang kuat, didorong oleh meningkatnya permintaan untuk layanan agen perjalanan, penyelenggaraan tur, dan jasa reservasi, terutama selama periode Nataru 2024. Peningkatan jumlah jamaah umrah dan wisatawan lainnya juga turut memperkuat sektor ini.
Untuk sektor transportasi dan pergudangan juga tercatat mengalami peningkatan yang signifikan, seiring dengan tingginya jumlah penumpang dan barang pada berbagai moda transportasi, terutama pada saat libur Nataru.