Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menangkap peluang dengan adanya drama darurat militer sesaat yang dideklarasikan oleh Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol pada Selasa, 3 Desember 2024.
Meskipun situasi darurat militer itu dibatalkan beberapa jam kemudian oleh Presiden Yoon Suk Yeol, tetapi Airlangga menilai kondisi di Korea Selatan saat ini masih belum pasti.
Kalau kita lihat tadi malam sempat tegang sedikit, dengan apa yang terjadi di Korea Selatan sempat mengumumkan martial law, dan dibatalkan oleh 190 anggota kongres, ujar Airlangga dalam Indonesia Mining Summit 2024 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Dan ini mungkin destabilisasi di kawasan Korea belum selesai. Nah, oleh karena itu balik lagi, inilah opportunity dan kesempatan bagi Indonesia, dia menambahkan.Â
Adapun penerapan darurat militer sesaat di Korea Selatan tersebut telah memicu kegelisahan investor, membuat saham di Asia menurun. Indeks Kospi turun sebanyak 2,3 persen pada Rabu, 4 Desember 2024 setelah aset-aset terkait Korea Selatan semuanya turun dalam semalam.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,5 persen, dengan saham-saham turun di Australia, Jepang, dan Cina daratan. Won menguat setelah mengalami kerugian dalam perdagangan luar negeri semalam.
Deklarasi darurat militer yang tiba-tiba oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Selasa malam tampaknya akan mendorong negara itu ke dalam periode kerusuhan politik, dengan pihak oposisi sekarang mendorong pemakzulannya.Â