Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Kepulauan Riau (Kepri) menjadi pintu masuk bagi investasi di Indonesia. Pernyataan ini didukung oleh rendahnya inflasi di Kepri yang tercatat sebesar 2,13 persen pada bulan Juli.
Kepri juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang baik pada kuartal kedua tahun ini, dengan pertumbuhan sebesar 4,9 persen. Provinsi ini juga menjadi salah satu daerah dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terbanyak di Indonesia.
Kepri tentunya menjadi pintu bagi investasi Indonesia, ujar Airlangga Hartarto dalam acara Grand Launching Wiraraja Green Renewable Energy and Smart-Eco Industrial Park (GESEIP) di Kawasan Industri Wiraraja Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (26/8/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga turut meresmikan Kawasan Industri Wiraraja yang menjadi rumah bagi delapan perusahaan yang bergerak di sektor energi terbarukan, seperti manufaktur modul surya, baterai sodium-ion, hingga semikonduktor.
Tambah Investasi
Airlangga juga menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan ini akan menambah nilai investasi baru sebesar USD 17,6 triliun, yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) dari Amerika Serikat, Jerman, Taiwan, dan Singapura.
Selain itu, melalui penambahan investasi ini, juga akan tercipta lapangan kerja bagi 36.150 orang, tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa Kawasan Industri Wiraraja telah berperan aktif dalam memajukan industri di Batam dan turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau.
Pada triwulan II 2024, ekonomi Kepri tumbuh stabil sebesar 4,9 persen (year-on-year). Sektor industri pengolahan sendiri memberikan kontribusi sebesar 41 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepulauan Riau.