Jakarta – KTT Khusus ASEAN-Kanada digelar pada hari ke-2 Keketuaan ASEAN Laos, 10 Oktober 2024 di National Convention Center, Vientiane, Laos. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Menko Airlangga) memimpin Delegasi RI mewakili Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, menyampaikan pandangan Indonesia.
Menko Airlangga menuturkan, ASEAN sebagai kawasan harus terintegrasi dengan kawasan-kawasan lain di dunia. Kanada salah satu negara dari kawasan Indo-Pasifik, di mana posisi ASEAN adalah sentral.
Menurut Airlangga dengan adanya Kanada menjadi mitra wicara strategis bagi ASEAN, maka hal ini menjadi salah satu penerapan elemen ASEAN Outlook on Indo-Pasific (AOIP).
Implementasi elemen AOIP akan menjadikan ASEAN mampu menjalin kerja sama inklusif bagi terciptanya perdamaian dan kemakmuran Bersama,” kata Airlangga dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (12/10/2024).
Kanada sebagai halaman depan (front yard) Amerika memiliki potensi yang sangat besar, antara lain pengembangan teknologi energi bersih, pendidikan, mineral kritis dan akses pasar ke Amerika.
Pada kesempatan ini, di hadapan Perdana Menteri Trudeau dan seluruh Pemimpin negara ASEAN, Airlangga menyampaikan gagasan inovatif untuk meningkatkan kerja sama ASEAN dengan Kanada ke depan.
Pertama, peningkatan kerja sama ekonomi dengan mengadopsi teknologi transisi bersih atau clean technology yang banyak berkembang di Kanada. Kanada diharapkan sebagai mitra strategis ASEAN untuk mengembangkan teknologi energi bersih melalui pendanaan dan alih teknologi.
Lebih lanjut, Airlangga mendorong kerja sama teknologi transisi energi, seperti Small Modular Reactor (SMR) dan bahan bakar berbasis kelapa sawit.
SMR adalah teknologi energi nuklir skala kecil menengah yang saat ini mulai banyak dikembangkan di dunia sebagai sumber bersih yang lebih murah dan aman. Indonesia sendiri sudah mulai melakukan asesmen SMR. Selain itu, Airlangga mengharapkan penyelesaian perundingan perdagangan bebas.