Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pentingnya pendalaman terkait ekonomi digital, beberapa di antaranya termasuk semikonduktor dan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Airlangga mengatakan, ini menjadi penting karena Indonesia juga menjadi rumah untuk pengembangan startup dengan jumlah lebih dari 2.600 startup. Airlangga menuturkan Indonesia punya 15 perusahaan yang nilainya sekitar hampir USD 10 miliar di atas USD 1 miliar dan 2 di atas USD 10 miliar.
Pendalaman ini penting karena diperkirakan nilai ekonomi digital Indonesia akan meningkat menjadi USD 300 miliar pada 2030 dan ini akan meningkat double apabila negara ASEAN menerapkan Digital Economic Framework Agreement Digital Economic.
Ini adalah kerja sama digital pertama tingkat regional secara global jadi belum ada negara lain yang mengambil inisiatif tersebut. Nah oleh karena itu untuk melakukan pendalaman ini menjadi penting, kata Airlangga dalam Press Conference Pak Menko Airlangga Hartarto di Kampus UID Kura Kura Bali, Minggu (29/9/2024).
Airlangga menambahkan, Pemerintah sudah meluncurkan industri 4.0 pada 2018 dan nilai ekonomi digital per hari ini sekitar USD 82 miliar.
Airlangga menuturkan Pemerintah akan mendorong industri semikonduktor di Batam. Hal ini karena semikonduktor membutuhkan market dan juga free flow dari bahan bakunya.
Kemudian di sana juga akan dibangun ekosistem untuk industri berbasis silika jadi ke depannya Batam jadi penting kemudian berikut tentu KEK di Batam, KEK di Kendal, dan KEK di Jawa Timur karena KEK untuk semikonduktor ini butuh SDM sedangkan untuk produksi hardnya itu butuh air, butuh energi,” ujar dia.