Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan Koperasi Desa Merah Putih bisa memotong rantai distribusi pangan. Termasuk keterlibatan tengkulak dalam penyaluran bahan pangan.
Pembentukan KopDes Merah Putih ditargetkan rampung dalam 6 bulan. Salah satu perannya adalah melakukan distribusi pangan, baik dari desa maupun menuju desa.
(KopDes Merah Putih) juga akan memotong rantai pasok sembako, kebutuhan-kebutuhan desa bisa langsung dari produsen, bisa sampai di koperasi, ungkap Menko Zulkifli Hasan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (17/3/2025).
KopDes Merah Putih juga bisa memasok kebutuhan pangan yang ada di wilayah desa. Proses distribusi ini bisa tidak melibatkan perantara atau tengkulak.
Selain koperasi ini nanti bisa menyuplai warung-warung yang ada di desa, juga bisa menyuplai kebutuhan masyarakat, ujar dia.
Sehingga bisa memotong middleman atau tengkulak-tengkulak, tegas Menko Zulkifli.
Dia menerangkan, KopDes Merah Putih bisa membantu petani untuk menjual gabah hasil panen ke Perum Bulog. Termasuk penyaluran pupuk subsidi yang akan diterima langsung petani.
Pengadaan dari petani ke Bulog, gabah atau pupuk ini dipotong (dari) tengkulak-tengkulak, juga sebaliknya nanti hasil mereka langsung ke pusat-pusat atau ke Bulog, begitu juga barang dari kota, produsen juga bisa masuk ke desa-desa, tutur dia.
Kepastian Harga
Pada kesempatan tersebut, Menko Zulkifli turut menyebut KopDes Merah Putih bisa menjaga harga hasil panen petani. Misalnya dengan menyimpan lebih dahulu hasil panen ketika harga kurang baik di pasaran.
Teknologi penyimpanan pun akan ditingkatkan. Misalnya dengan tambahan adanya gudang dingin atau cold storage di tiap desa.
Maka nanti koperasi ini bisa juga menanggulangi, juga bisa menanggulangi hasil pertanian desa itu, disimpan dulu kalau harga lagi kurang bagus, karena nanti ada juga cold storage dan lain-lain, terangnya.