Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan bukti kontribusi industri manufaktur ke ekonomi nasional. Ini sekaligus membantah anggapan Indonesia tengah mengalami deindustrialisasi.
Dia mencatat, kontribusi industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus meningkat sejak 2022. Termasuk tren peningkatan dari kuartal III ke kuartal IV 2024.
Jadi artinya bapak-ibu sekalian kontribusi manufaktur terhadap PDB sejak tahun 2022 selalu meningkat, kata Agus dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Data yang dikantonginya sekaligus membantah anggapan kalau Indonesia tengah mengalami deindustrialisasi dini.
So much so, apa yang selalu disampaikan oleh beberapa pihak bahwa di Indonesia sedang terjadi deindustrialisasi dini, jadi semua data ini seharusnya mematahkan apa yang menjadi pandangan dari para pengamat, belum lagi kalau kita membuka buku dan teori-teori yang berkaitan dengan industri dan data-data yang tersedia, jelasnya.
Pada kesempatan itu, dia membeberkan kontribusi industri manufaktur ke PDB nasional. Pada kuartal III-2024, kontribusinua mencapai 17,18 persen, angka ini naik ke 19,13 persen pada kuartal IV-2024.
Kontribusi manufaktur terhadap GDP dan pertumbuhan sektor manufaktur 2024 menurut pandangan kami cukup sehat, cukup healthy dengan angka 4,43 persen, ujar dia.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) rata-rata 20 persen dari pertumbuhan ekonomi nasional itu berasal dari sektor manufaktur. Berikutnya diikuti oleh sektor perdagangan.
Kontribusi (industri) manufaktur terhadap PDB dari tahun ke tahun ini sejak tahun 2022 kontribusinya 18,34 persen, tahun 2023 kontribusinya 18,67 persen, sedangkan tahun 2024 lalu kontribusinya 18,98 persen, kata dia.