Jakarta Kementerian Pertanian RI kian serius melakukan regenerasi petani serta melahirkan wirausahawan milenial tangguh di sektor pertanian bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) di antaranya Provinsi Jawa Timur.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengingatkan generasi muda Indonesia untuk terlibat aktif pada sektor pertanian.
Keterlibatan petani muda dalam pembangunan pertanian Indonesia menjadi faktor penentu keberlangsungan pangan nasional, untuk itu petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya, katanya.
Pendapat senada dikemukakan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti bahwa petani milenial saat ini harus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk unggulan pertanian.
Komitmen tersebut tampak pada kunjungan kerjanya di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo di Kabupaten Pasuruan pada Sabtu [24/8] untuk mendukung Penerima Manfaat Program YESS sekaligus meninjau perkembangan usaha mereka.
Kunjungan tersebut dihadiri Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dan Project Manager PPIU Jawa Timur Acep Hariri menyambangi Hari, petani milenial yang fokus mengembangkan budidaya hidroponik sayuran di Pasuruan. Hadir pula beberapa Penerima Manfaat YESS di Kecamatan Sukorejo yang bergerak di bidang produk olahan pertanian.
Program YESS bukan hanya tentang memberikan pelatihan, juga tentang membangun jaringan dukungan yang kuat bagi para petani milenial kita, kata Idha Widi Arsanti yang akrab disapa Santi.