Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membawa kabar baik berupa turunnya harga beras di tingkat konsumen. Dia menilai, saat ini harganya sudah berada di kisaran Rp 12.000 per kilogram.
Angka ini, kata dia, turun dari sebelumnya yang bertengger di kisaran Rp 15.000 per kilogram. Tak lain, penurunan harga ini karena adanya peningkatan pasokan imbas dari bertambahnya produksi beras lokal.
Mentan Amran Sulaiman menyebut, ini jadi kondisi lebih baik dari tahun lalu. Kala itu, pembelian beras bahkan sampai harus dibatasi karena stok yang menipis. Hal itu juga berimbas pada harga jual yang lebih tinggi.
Harga beras, masih ingat, average di Januari, Februari tahun 2024, masih ingat, itu bahkan antri membeli beras dan dijatag waktu itu, harga rata-rata Rp 15.000 lebih, sekarang Rp 12.000 lebih, kata Mentan Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Amran turut memastikan kenaikan produksi beras di sentra-sentra produksi sesuai dengan data yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Hitungannya, rata-rata ada kenaikan produksi 50 persen pada periode Januari-Maret 2025 ini.
Jadi sudah dua fakta lapangan menunjukkan bahwa linier angka BPS yang diberikan. Insyaallah ke depan kita kolaborasi, kita lakukan yang terbaik, tegas dia.
Produksi Padi Lokal Naik 50 Persen
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan produksi padi dalam negeri mengalami peningkatan di awal tahun ini. Pada musim panen Januari-Maret 2025, produksi padi disebut naik hingga 50 persen.
Dia menuturkan, angka ini didapat dari survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Rata-rata kenaikan produksi padi tercatat sebesar 50 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Produksi Januari, Februari, Maret 2025, sesuai data BPS, juga sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden, itu naik dibanding tahun lalu, itu 50 persen di Januari, 49 persen di Februari, dibanding tahun lalu, pada bulan yang sama, dan 51 persen di bulan Maret, kata Mentan Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis pekan ini.