Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan, pihaknya masih terus melakukan penyidikan terkait pemasangan pagar laut dengan bambu sejauh 30,16 Kilometer (KM) di laut utara Kabupaten Tangerang, Banten.
Jadi dari sisi hukum, kita terus lakukan proses. dan kemudian kami juga akan melaporkan kepada mitra kerja kami di DPR yakni Komisi IV. Beliau juga hadir di sini beserta perwakilan anggota, sehingga nanti dalam laporan memudahkan kami dalam menyampaikannya, ujar Sakti, di Pos TNI AL di Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/1/2025).
Dalam menunjang proses hukum juga, terutama dalam pengumpulan barang bukti, Kementerian KKP dalam hal ini Direktorat Jendral Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (PSDKP), akan mengumpulkan bambu yang sudah dibongkar. Sebagian lainnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan nelayan, menangkap ikan, dan lainnya.
Sebetulnya KKP itu sekali lagi, sudah atau langsung melakukan penyegelan, lalu punya 2aktu 20 hari untuk kemudian mencari siapa sebetulnya yang melakukan pemagaran. Tapi karena memang sudah desakan masyarakat, nelayan, mereka harus melaut segera, kita sepakat secara Bersama hadir di sini, untuk melakukan pembongkaran pagar laut, ujar Sakti.
Dia pun mengapresiasi kepada seluruh anggota TNI Angkatan Laut, yang sudah lebih dulu membongkar pagar laut pada Sabtu, 18 Januari 2025.
Ini sudah dimulai beberapa hari lalu oleh kesatuan TNI Angkatan Laut, saya mengucapkan terima kasih kepada bapak staf Angkatan Laut beserta jajaran yang gerak cepat untuk memback-up kami Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membela masyarakat nelayan di wilayah Tangerang Banten ini, tuturnya.
Pembongkaran pagar laut ini pun akan terus berlanjut, bukan hanya hari ini saja, melainkan ditargetkan bisa selesai 10 sampai 15 hari ke depan.