Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Menteri Komdigi), Meutya Hafid menjelaskan perkembangan teknologi, salah satunya Artificial Intelligence (AI) dapat membantu mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Dengan teknologi tersebut diharapkan, target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto sebesar 8 persen akan dapat tercapai,” kata Meutya dalam acara Indonesia AI Day, Kamis (14/11/2024).
Meutya menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir, AI telah mengalami perkembangan yang signifikan. Tren menunjukkan kenaikan investasi pada AI generatif di sektor swasta yang meningkat lebih dari 6 kali lipat dari USD 4 miliar pada 2021 menjadi USD 25 miliar pada 2023.
Meutya menuturkan, perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, tahun 2034 akan menjadi titik penting bagi Indonesia untuk mencapai status high income economy pada 2038.
Pada tahun-tahun tersebut, PDB per kapita nasional diperkirakan akan mencapai USD 15.700 atau 3 kali lipat lebih besar dari PDB per kapita 2023.
“Dengan asumsi bahwa kesejahteraan harus diatasi melalui pemanfaatan teknologi digital untuk mendorong produktivitas. Artinya 5 tahun ke depan yang akan kita jalani bersama-sama merupakan periode yang amat kritikal yang akan menentukan arah dan laju kemajuan bangsa Indonesia,” jelas Meutya.
Adapun untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Menteri Komdigi Meutya Hafid menyebut di Komdigi telah menunjukkan visi Indonesia Digital 2045. Ini merupakan dokumen strategis yang dapat menjadi panduan baik untuk pemerintah, industri, maupun juga masyarakat dalam memanfaatkan kemajuan teknologi digital.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem digital Indonesia yang inklusif, yang memberdayakan, terpercaya, dan berdaulat.
“Dokumen ini juga meletakkan kecerdasan artificial atau AI menjadi salah satu teknologi utama yang perlu diperkuat tata kelola, pengembangan, maupun pengembangannya,” pungkas Meutya.