Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, mengungkapkan bahwa ia telah mulai berkemas untuk pindah dari rumah dinas menteri yang terletak di kawasan Widya Chandra.
Meskipun ada isu bahwa ia akan kembali menjabat di pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Anas menegaskan langkahnya untuk meninggalkan rumah dinas tersebut sudah dimulai.
Saya sudah berkemas kadang nginep di rumah Wichan kadang di luar Wichan, kata Anas kepada media, Jakarta, dikutip Jumat (11/10/2024).
Setelah masa jabatannya berakhir, Anas menyatakan ia akan kembali melanjutkan bisnis yang telah dibangunnya di berbagai sektor, termasuk otomotif, agrikultur, dan pariwisata.
Saya mau lanjut bisnis lagi. Ya ada banyak ada otomotif, agriculture, pariwisata. Ya bisnis ada disini (Jakarta)ada di Banyuwangi, ungkap Anas.
Anas, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, juga mengenang perjalanan kariernya di dunia jurnalis. Ia mengungkapkan ketertarikan terhadap jurnalisme sudah ada sejak masa sekolah menengah atas (SMA).
Ya dulu kan sambil kuliah. SMA saja sudah sering nulis, saya ntuh seneng gali ide orang, nulis. Awal-awal kuliah jadi reporter news director waktu itu. Prof Said Aqil baru pulang dari Mekkah itu saya wawancara. Kan teman-teman jadi wartawan senang ketemu orang, gali ide orang, tutur Anas.
Harapan ke Menteri PANRB BaruÂ
Dalam kesempatan itu, Anas berharap agar menteri PANRB yang akan menjabat di pemerintahan baru dapat melanjutkan perbaikan tata kelola, sumber daya manusia (SDM), serta transformasi manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baru saja diselesaikannya.
Dan menurut saya yang paling di depan mata adalah transformasi digital untuk administrasi pemerintahan karena itu mendesak, karena kalo enggak nanti biaya nya tinggi, jumlah orang nambah, kantor nambah, sementara tren perusahaan swasta ngurangi orang, ngurangi kantor pekerjaan lebih cepat. Dan ini sudah di depan mata karena tracknya sudah mulai kelihatan, jelas dia.
Ia juga menambahkan jika transformasi digital ini berjalan dengan baik, salah satu program 100 hari yang dapat dirasakan publik adalah digitalisasi administrasi.
Kalau itu jalan mungkin program 100 hari yg bisa dirasakan publik salah satunya dalah tranformasi digitalisasi. Contohnya apa merubah KTP nggak perlu datang ke kelurahan, cukup pakai ini (handphone) kira-kira gitu, pungkas dia.
Reporter: Siti Ayu Rachma
Sumber: Merdeka.com