Jakarta Di tengah bayang-bayang pelemahan penjualan dan kebijakan tarif proteksionis dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menekan pasar industri otomotif global, prospek pembiayaan kendaraan bekas di Indonesia tetap menunjukkan arah yang positif sepanjang tahun 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK (KE PVML), Agusman menyampaikan, pertumbuhan pembiayaan kendaraan bekas pada Februari 2025 tercatat sebesar 15,56% secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan nilai mencapai Rp117,06 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan kendaraan bekas pada Februari 2025 tercatat15,56% yoy menjadi sebesar Rp117,06 triliun, kata Agusman dikutip dari jawaban tertulisnya, Kamis (17/4/2025).
Angka ini mencerminkan minat masyarakat yang masih tinggi terhadap kendaraan bekas, serta kepercayaan lembaga pembiayaan dalam menyalurkan kredit pada sektor ini.
Sektor Pembiayaan Tetap Tangguh
Menurutnya, meski ekonomi global diwarnai ketidakpastian, termasuk dampak dari kebijakan perdagangan internasional yang ketat, sektor pembiayaan kendaraan bekas di Indonesia tetap tangguh.
Dengan kinerja yang solid di awal tahun dan potensi pasar yang masih besar, pembiayaan kendaraan bekas diperkirakan akan terus tumbuh secara positif hingga akhir tahun. OJK pun tetap optimistis terhadap daya tahan sektor ini dalam menghadapi dinamika ekonomi domestik maupun global.
Diperkirakan pembiayaan kendaraan bekas masih dapat tumbuh secara positif pada tahun 2025, di tengah dinamika perekonomian akhir-akhir ini, pungkasnya.