Jakarta Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, menyebut Indonesia saat ini masih mengalami krisis penyediaan lapangan kerja.
Menurut Shinta, tahun ini seharusnya Pemerintah bisa menyediakan lapangan kerja baru, setidaknya 3 juta lapangan kerja baru setiap tahunnya.
Rendahnya penyerapan tenaga kerjaĀ juga dipengaruhi oleh arus investasi yang masuk ke Indonesia. Sehingga jika investasi yang masuk sedikit maka otomatis penyerapan tenaga kerjanya pun rendah.
Padahal jika kita lihat investasi yang masuk ke Indonesia, penyerapan lapangan kerja sudah berkurang 10 tahun terakhir ini. Jadi, sudah pasti ada pergeseran dari padat karya ke padat modal dan ini berdampak pada lapangan pekerjaan kita, kata Shinta dalam Global Human Capital (GHC) Summit 2024, di Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Regulasi Ketenagakerjaan
Disatu sisi, ia melihat regulasi ketenagakerjaan diĀ Indonesia belum optimal. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia perlu memperkuat dan menyempurnakan regulasi ketenagakerjaan yang baik, sehingga penyerapan tenaga kerja dalam negeri bisa meningkat.
Jika pemerintah tidak menyediakan regulasi ketenagakerjaan yang baik. Bonus ini juga akan menjadi tidak baik, ujarnya.
Selanjutnya, Shinta percaya bahwa untuk menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan diperlukan penerapan tindakan strategis dengan melibatkan dan memasukkan berbagai lapisan sosial termasuk memastikan hubungan dan kecocokan antara lembaga pendidikan dan kebutuhan industri masa depan.