Jakarta – Hari Raya Nyepi 2025 yang jatuh pada 29 Maret berdampak terhadap perekonomian Bali, khususnya sektor pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Penutupan sementara sejumlah pusat transportasi utama di Bali, termasuk Bandara I Gusti Ngurah Rai dan pelabuhan-pelabuhan penyeberangan, dalam rangka menghormati Nyepi turut pengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung.
Dampaknya terasa seiring penurunan jumlah penumpang kapal wisata hingga tujuh persen selama libur Nyepi dan Lebaran 2025.Demikian disampaikan Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Bali.
Kami tidak melakukan kajian spesifik tapi kemungkinan itu karena tingkat kunjungan wisatawan menurun ke Bali,” ujar dia seperti dikutip dari Antara, Jumat (28/3/2025).
Ia menuturkan, selama periode posko angkutan Lebaran sejak Jumat, 21 Maret 2025-Rabu, 26 Maret 2025, jumlah penumpang kapal wisata tembus 29.548 orang, turun tujuh persen dibandingkan periode sama 2024 mencapai 31.826 orang.
Angkutan kapal wisata itu beroperasi sesuai wilayah kerja KSOP Benoa, Kota Denpasar di Perairan Benoa, Sanur dan Serangan.
Di Pelabuhan Sanur selama periode itu tercatat sekitar 22 ribu orang pergerakan penumpang atau rata-rata per hari sebanyak 3.800 orang penumpang berangkat dari Sanur ke Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, tiga gugusan pulau yang masuk wilayah Kabupaten Klungkung.
Saat periode musim puncak liburan, rata-rata per hari penumpang berangkat di pelabuhan itu bisa tembus 4.000-4.500 orang per hari. Sampai saat ini masih belum ada kenaikan signifikan, masih sama pergerakan hari biasa,” ujar dia.
Sedangkan jumlah kapal wisata dan kapal angkutan penumpang di wilayah kerja KSOP Benoa mencapai 97 unit, sebanyak 69 unit armada di antaranya beroperasi di Pelabuhan Sanur.