Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap bahwa masyarakat difabel, terutama di daerah terpencil masih sulit mendapat akses keuangan. Kondisi itu salah satunya ditemukan di Kota Balige, Sumatera Utara.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK) Friderica Widyasari Dewi memastikan bahwa kondisi tersebut akan menjadi perhatian lembaganya.
Kami baru pulang dari Balige, di sana ada 1 desa yang banyak sekali saudara-saudara kita difabel. Mereka mau buka rekening tidak mudah ya, karena belum semua memberikan akses yang sama, ini yang kita terus perjuangkan, ujar Friderica dalam kegiatan CNN Indonesia Financial Forum 2024 di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Friderica, yang akrab disapa Kiki, juga mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses layanan keuangan di sejumlah daerah di Jawa.
Kendala ini mulai dari perbankan yang sulit dijangkau hingga jaringan internet yang tidak merata.
Saya pernah di satu daerah masih di Pulau Jawa, belum berbicara tentang mereka yang ada di luar pulau Jawa, ternyata akses itu tidak juga semudah yang kita bayangkan, bebernya.
Melihat kondisi tersebut, Kiki berharap perusahaan-perusahaan perbankan di seluruh negeri bisa lebih aktif menjangkau wilayah di Indonesia yang masih menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan keuangan.
“Memang dibutuhkan willingnes (oleh perbankan) untuk mau menjemput bola kepada saudara-saudara kita yang secara akses tidak seberuntung saudara-saudara kita lainnya, tuturnya.
Selain itu, Kiki juga menyampaikan pihaknya akan terus melakukan pendidikan literasi keuangan untuk masyarakat.
Setiap tahun temanya berbeda-beda. Sektor perbankan dan sebagainya sudah. Tahun depan kita fokus kepada investasi, katanya.