Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menyampaikan dampak program unggulan Presiden Prabowo Subianto yakni pembangunan 3 juta rumah terhadap sektor jasa keuangan.
Menurut dia, program ini akan membawa dampak yang sangat luas dan masif, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan, khususnya dalam sektor jasa keuangan.
Kalau kita melihat dari program utama ini jelas dilihat dari faktor besarannya maupun dilihat dari faktor potensi sebarannya akan sangat luas dan masif jumlahnya, kata Mahendra dalam Konferensi Pers RDKB November 2024, di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Untuk program pembangunan 3 juta rumah, menurut Mahendra, tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan perumahan, tetapi juga berpotensi memberikan dampak positif yang luas terhadap industri lainnya.
Misalnya, industri material bangunan seperti semen, baja, perabotan rumah tangga, dan sebagainya, akan merasakan dampak positif dari tingginya permintaan yang dihasilkan. Selain itu, sektor konstruksi dan infrastruktur juga akan berkembang pesat, dengan meningkatnya kebutuhan akan jasa tenaga kerja.
Dari sisi sektor jasa keuangan, dampak positifnya sangat terasa dalam beberapa aspek. Pembangunan perumahan yang sangat besar ini akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) dan menyerap tenaga kerja. Beberapa perusahaan yang terlibat dalam industri material bangunan dan konstruksi, banyak di antaranya adalah perusahaan publik (Tbk), yang juga akan berkontribusi pada perkembangan pasar modal.
Untuk perumahan yang sangat besar jumlahnya tentu saja akan memberikan dampak positif kepada industri material bangunan, misalnya semen, baja, maupun juga perabotan dan lain-lain, kemudian di lain sisi menumbuh kembangkan jasa kontruksinya, jasa infrastrukturnya, dan potensi untuk melibatkan jumlah tenaga kerja yang besar, ujarnya.