Jakarta – Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), NTB, Ni Ketut Wolini mengungkapkan tingkat okupansi hotel di Mandalika mencapai 100 persen. Hal ini didorong adanya penyelenggaraan MotoGp Mandalika 2024.
Wolini menuturkan, tingkat okupansi tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya saat ada gelaran MotoGp Mandalika. Adapun terkait harga kamar, tergantung dengan tingkat bintang hotel dan mengikuti aturan Pergub No 9 tahun 2022.
Pergub ini mengatur harga hotel. Ada 3 zona, zona pertama sekitar Mandalika boleh menaikkan harga kamar hotel 3 kali lipat dari harga normal. Kemudian Zona 2 sekitar di luar Mandalika bisa naik 2 kali lipat. Kemudian zona ketiga boleh naik 1 kali lipat dari harga normal,” kata Wolini melalui telepon dalam konferensi pers PHRI, Senin (30/9/2024).
Meskipun telah ada regulasi yang mengatur, Wolini menuturkan seringkali harga hotel di sekitar Mandalika naik di luar aturan karena adanya broker. Wolini menjelaskan, broker ini bisa berupa travel agent yang telah memesan terlebih dahulu kamar dengan jumlah banyak, kemudian menyewakan kembali.
Para broker mereka pasti mencari untung, mereka menyewa dengan harga naik 3 kali lipat, tetapi jika mereka menyewa jauh-jauh hari tentunya harga yang mereka dapat berbeda, ujar dia.
Ada Gelaran MotoGP Mandalika, Bandara Lombok Beroperasi 24 Jam
Sebelumnya, PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports memperpanjang waktu operasional Bandara Internasional Lombok Praya, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ini dilakukan untuk menyambut helatan akbar MotoGP Mandalika Pertamina Grand Prix 2024.
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi menyampaikan waktu operasional Bandara Lombok diperpanjang dari 15 jam menjadi 24 jam. Banyaknya tambahan penerbangan menjadi alasan penambahan waktu operasional tersebut.