Jakarta – Tren memilih sekolah untuk anak telah mengalami pergeseran signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Jika dahulu sekolah negeri unggulan menjadi rebutan, kini banyak orangtua milenial dan gen Z lebih memilih sekolah swasta sebagai opsi utama.
Salah satu faktor utama yang mendorong pergeseran ini adalah kebijakan sistem zonasi di sekolah negeri serta keinginan orangtua untuk mendapatkan pendidikan yang lebih sesuai dengan karakter anak.
Pakar Pendidikan, Monic Christian mengatakan, salah satu alasan banyak orangtua beralih ke sekolah swasta adalah kebijakan zonasi.
Kebijakan zonasi yang diterapkan pemerintah bertujuan untuk pemerataan pendidikan, di mana penerimaan siswa sekolah negeri tidak lagi berdasarkan seleksi akademik, melainkan berdasarkan lokasi tempat tinggal serta kuota tertentu bagi anak-anak dari berbagai latar belakang ekonomi.
Meskipun memiliki niat baik, dalam pelaksanaannya kebijakan ini justru membuat lingkungan belajar di sekolah negeri menjadi lebih heterogen.
Anak-anak dengan potensi akademik tinggi bisa kehilangan motivasi karena pembelajaran menjadi lebih lambat, sementara anak-anak yang membutuhkan lebih banyak bantuan juga kesulitan mengikuti. Akibatnya, banyak orang tua yang merasa sekolah swasta lebih bisa mengakomodasi kebutuhan akademik dan perkembangan anak mereka,” kata Monic, dikutip dari tayangan Mom on Duty Liputan6, Jumat (14/2/2025).
Tren Pendidikan yang Dicari Orangtua
Selain faktor zonasi, orang tua Milenial dan Gen Z kini juga lebih mempertimbangkan pendekatan pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat anak.
Namun, tren ini juga diiringi oleh fenomena FOMO (Fear of Missing Out), di mana banyak orangtua ingin anak mereka masuk ke sekolah yang dianggap bergengsi, seperti Sekolah Penggerak Kurikulum (SPK) atau sekolah berbasis internasional, tanpa mempertimbangkan apakah sekolah tersebut benar-benar cocok untuk anak mereka.
“Sekolah terbaik bukan hanya soal kurikulum, tetapi tentang kecocokan antara metode pengajaran dan karakter anak. Anak dan sekolah itu ibarat benih dan tanah—harus sesuai agar bisa tumbuh dengan baik,” kata Monic.