Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, inflasi pada Januari 2025 di angka 0,76%. Angka ini lebih rendah dibandingkan Inflasi Desember 2024 yang tercatat 1,57%. Menurutnya, realisasi inflasi ini mencerminkan efektivitas sinergi kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga.
Konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal serta sinergi pengendalian inflasi, baik di tingkat pusat maupun daerah, melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi. Dengan hasil ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tetap kuat.
Menurut Airlangga Hartarto, pemerintah telah mengeluarkan berbagai Paket Stimulus Ekonomi dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2024/2025 untuk meningkatkan daya beli masyarakat di akhir tahun.
Salah satu stimulus tersebut adalah penyediaan tarif tiket pesawat yang lebih terjangkau guna mendukung perluasan dan peningkatan sektor pariwisata nasional.
Pemerintah memberikan diskon hingga 10% pada tiket pesawat selama periode 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 di seluruh bandara di Indonesia. Kebijakan ini turut berkontribusi terhadap deflasi angkutan udara sebesar 0,01%, jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (4/2/2025)
Di sisi lain, komoditas yang menahan laju inflasi adalah bensin, dengan andil sebesar 0,03%. Kenaikan harga bensin dipengaruhi oleh penyesuaian harga BBM nonsubsidi pada Januari 2025, yang mencakup jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex dengan kenaikan antara 1-4%.