Jakarta Direktur Operasional PT Labda Anugerah Tekstil, Wijaya Eng, menyatakan kekhawatirannya terhadap perkembangan industri tekstil di Indonesia. Hal ini terkait dengan mulai meningkatnya permintaan terkait produk ramah lingkungan.
Kami sedikit khawatir dengan perkembangan industri tekstil di Indonesia. Konsumen sudah mulai meminta produk yang ramah lingkungan. Apakah Indonesia sudah siap? katanya dikutip Minggu (28/7/2024).
Wijaya Eng menambahkan, PT Labda Anugerah Tekstil berusaha menjadi contoh bagi perusahaan dan UMKM di Indonesia. Perusahaan kami mencoba memberi contoh. Kami berusaha memberi sharing kepada UMKM dan perusahaan lain agar pangsa pasar di Indonesia tidak direbut oleh luar, tegasnya.
Ia juga menyebutkan, pangsa pasar produk tekstil di Indonesia cukup besar, mencapai Rp 92 triliun dalam setahun. Apakah produk ini mau direbut bangsa luar atau kita bisa menjaga produk kita di tanah air, katanya.
Sementara itu, Labda Anugerah Tekstil pun meraih dua Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan menjadi perusahaan digital printing pertama di Indonesia yang menerima sertifikasi OEKO TEX STeP untuk produksi tekstil dan kulit berkelanjutan.
Penganugerahan ini berlangsung dalam rangkaian kegiatan Labdanation Fashion Week 2024 di Melasti Beach, Sabtu (27/7/2024). Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo, menjelaskan, PT Labda Anugerah Tekstil menerima dua sertifikat, yaitu sebagai Perusahaan Digital Printing Tekstil Pertama yang Memperoleh Sertifikat OEKO TEX STeP dan sebagai Perusahaan Digital Printing Tekstil Pertama yang Menggunakan Mesin Cetak Merek EPSON Monna Lisa (Tipe ML-32000). Rekor ini teregistrasi di MURI dengan nomor 11761 dan 11762.
Awan Rahargo juga menekankan pentingnya acara ini dalam mendukung program pemerintah untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan dan mempromosikan produk tekstil yang ramah lingkungan.
Labdanation Fashion Week bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, membantu dalam pengembangan pasar untuk produk tekstil ramah lingkungan, serta mendukung kebijakan pemerintah yang memberikan insentif untuk inovasi teknologi hijau, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan perlindungan lingkungan secara keseluruhan, ujarnya.