Jakarta – Aktivitas pelayaran speed boat rute (kapal cepat) Kota Ternate – Jailolo Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) ditutup oleh Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate, Maluku Utara. Hal ini dilakukan karena kondisi cuaca yang membahayakan keselamatan penumpang.
Untuk Ternate-Jailolo pp kami tidak izinkan berlayar, karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan adanya aktivitas pelayaran akibat gelombang tinggi di perairan tersebut, kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Kelas II Ternate, Sugandi dikutip dari Antara, Jumat (13/9/2024).
KSOP Kelas II Ternate menutup aktivitas pelayaran setelah keluarnya laporan BMKG setempat mengenai adanya gelombang tinggi hingga 2,5 meter di perairan antara Ternate dan Jailolo.
Bahkan dari laporan BMKG, gelombang tinggi juga terjadi penyeberangan Ternate – Loloda, penyeberangan Ternate – Morotai, penyeberangan Ternate – Sofifi, penyeberangan Ternate – Sidangoli, penyeberangan Ternate — Jalolo, penyeberangan Ternate — Batang Dua-Bitung, dan penyeberangan Ternate -Bacan – Obi – Sanana
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate memprediksi gelombang tinggi di perairan itu hingga 15 September 2024.
Menurut Sugandi, cuaca di wilayah Maluku Utara dan perairan Ternate alami gelombang tinggi, terutama pada pagi hingga sore, seiring terjadi angin kencang. Akan tetapi, untuk pelayaran Ternate-Sofifi-Tidore diberlakukan buka-tutup berdasarkan kondisi cuaca yang terjadi di lapangan.
Untuk wilayah pelayaran rute Ternate-Halmahera Selatan maupun Ternate-Morotai yang menggunakan kapal berukuran besar, kata dia, masih diberikan izin untuk berlayar karena masih adanya tempat bagi setiap kapal untuk berlindung.
Begitu pula, kapal berukuran besar untuk rute Ternate-Bitung maupun Ternate-Manado masih diberikan izin berlayar, tetapi petugas terus mengikuti perkembangan cuaca. Kalaupun tidak memungkinkan untuk berlayar, kata dia, petugas akan menutup aktivitas pelayaran melalui rute tersebut.