Jakarta Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyoroti kebijakan insentif yang dikeluarkan pemerintah pada saat Ramadan 2025 ini. Pasalnya, pemerintah bakal jor-joran memberikan beragam insentif Ramadan, mulai dari diskon tarif tol 20 persen, potongan tiket pesawat, hingga diskon belanja.
Padahal di sisi lain, pemerintah tengah melakukan penghematan imbas efisiensi anggaran 2025 yang mencapai Rp 306,69 triliun.
Nailul mewajari pemberian diskon tiket pesawat, dengan adanya pengurangan dari sisi perpajakan lewat PPN 6 persen ditanggung pemerintah. Namun, itu berarti penerimaan pajak pemerintah di bulan suci ini bakal berkurang.
Insentif harga tiket pesawat ini termasuk belanja perpajakan, di mana ada pengurangan dari sisi perpajakan. Ada pajak yang ditanggung oleh pemerintah. Artinya ada penerimaan negara yang mungkin hilang dari PPN jasa tiket, ujarnya kepada www.wmhg.org, Rabu (5/3/2025).
Diskon Tarif Tol
Sedangkan untuk diskon tarif tol, Nailul menyebut pemerintah mungkin menggunakan skema yang dibebankan kepada operator jalan tol. Seperti umumnya pola bisnis ketika ada diskon yang disediakan oleh operator jalan tol.
Ketika trafik naik memang biasanya tidak akan mengganggu arus kas perusahaan. Bagi Jasa Marga dan pengelola jalan tol BUMN kayaknya bisa digunakan skema PMN, tapi yang swasta mungkin ada skema pembayaran, bebernya.